Metodologi strukturisme adalah asumsi dan logika implisit untuk menjelaskan bermacam teori dan pertanyaan dari bukti-bukti. Pengembangan Metodologi Strukturis, diawali Anthony Giddens, teori strukturasi - bahwa manusia adalah agen reproduksi dan strukturasi realitas sosial. Max Weber, individu membuat sejarah tetapi tidak dalam kondisi yang mereka pilih sendiri. Jean Piaget menurunkan epistemologi dan psikologi telah menjadi kontributor utama bagi pengembangan metodologi dan teori strukturalis.
Gagasan Marx, Weber, dan Piaget, Rom Harre, interaksi mikro-sosial menghasilkan jaringan berskala kecil dari situasi dan runtutan sosial. Roy Bhaskar, telah secara ekstensif mengeksplorasi pentingnya keterkaitan konsep struktur, agen penataan, realisme, dan ilmu pada tingkat abstraksi tinggi. Anthony Giddens, Philip Abrams, Norbert Elias, Charles Tilly, dan Allan Pred tokoh yang berpengaruh dalam pengemabangan ini.
AGENSI, KEKUATAN, DAN REALISME
Agen adalah gagasan penting dalam metodologi strukturisme dan terkait erat dengan gagasan realisme sosial. Agen dimaknai sebagai agen perubahan dalam suatu sistem. Agen memiliki kekuatan untuk bertindak sehingga membawa hasil yang diinginkan oleh agen. Agen sosial adalah orang-orang mereproduksi dan mengubah lingkungan struktural sosial mereka, serta mengubah lingkungan geografis dan ekologis mereka. Agen sosial tidak dibatasi dan dipaksa atas pilihan dan tindakan dari batasan struktural (ideologis, budaya, sosial, politik) dari kesadaran dan tindakan.
Individu memiliki kekuatan berbeda, sehingga ada yang dapat mengendalikan hidup atau mempengaruhi situasi sosial secara penuh maupun sedikit. Ada pula kepercayaan bahwa kekuatan berasak dari struktur sosial. Mereka pada dasarnya tidak tahu bahwa mereka punya potensi kekuatan. Kekuatan yang dimaksud yaitu kontrol sosial; otonomi sosial dan individu itu sendiri.
Konsep strukturasi agen dan kekuatan menyiratkan adanya struktur aturan, peran, dan hubungan nyata yang merupakan hasil yang muncul, objek, dan kondisi pilihan, tindakan, dan pemikiran manusia.
Ontologi realis sosial, argumen transendental tentang keberadaan masyarakat yang diperlukan sebelum dan independen dari pemahaman individu dan kolektif pada saat tertentu. Sebab akibat kekuatan lebih dari wujud fisik atau tangkapan indera adalah petunjuk penting dari keberadaan. Kekuatan sosial itu nyata jika menghasilkan tindakan manusia yang dapat diamati. Secara alami ucapan, dan pola perilaku dan produksi diatur.
MENTALITY, STRUKTUR SOSIAL, DAN SEJARAH
Konstruksi budaya dalam proses strukturasi sosial telah dianggap penting oleh para sejarawan strukturalis. Makna konsep 'gagasan', 'ideologi', 'budaya', dan 'mentality' menunjukan sub-bidang penyelidikan historis atau teori struktur dan sejarahnya.
'Gagasan' mengacu pada konsep eksplisit yang dinyatakan, dicatat, dan dibagikan secara ke masyarakat, sehingga sejarah gagasan atau sejarah intelektual secara tradisional merupakan studi tentang perkembangan dan pengaruh sosial dari "konsep" kunci tertentu dalam wacana filosofis dan sosial. “Ideologi” ide-ide dari jenis sosial-politik yang menyatakan pandangan dunia tentang sejarah dan masyarakat dan merupakan dorongan dan panduan untuk aksi politik. 'Budaya' , ekspresi artistik dari masyarakat dan kelompok atau bisa diartikan sistem kepercayaan, bentuk-bentuk pemahaman pandangan dunia yang tersirat, ritual, dan ekspresi artistik populer. 'Mentality' adalah bagaimana mereka memahami diri sendiri dan dunia, dan bagaimana mereka mengekspresikan diri mereka melalui agama, ritual, pakaian , musik, dan sebagainya, singkatnya, manifestasi eksternal dari kehidupan mentality, tingkat kehidupan yang berkaitan dengan memaknai dunia. 'Mentality' tidak dapat dirasakan dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan ekonomi, sosial, dan politik.
CONTOH HISTORIOGRAFI STRUKTURIS
Karya-karya penulisan sejarah strukturis dapat dilihat jatuh kurang lebih menjadi dua kategori besar yang tumpang tindih. Studi jangka panjang,t erkait runtutan historis tertentu dari strukturasi. Mikrostruktur - di mana proses strukturasi secara umum dapat dipahami dengan lebih baik relatif jarang dalam literatur historiografi tetapi lebih lazim dalam penulisan antropologis karena mereka lebih sulit dibangun dari sumber-sumber sejarah.
Contohnya Clifford Geertz dan Emmanuel le Roy Ladurie terkait peran sosial mentality dan ideologi yang lebih jelas dan sistematis lainnya dalam menyusun tindakan. Geertz, memahami dan menjelaskan strukturasi sosial melalui pemahaman peran makna sosial dan kompleksitas modernisasi. Kesadaran, apakah tentang diri sendiri atau orang lain, tidak mungkin tanpa bahasa bahasa yang menyusun dan berkembang dalam simbiosis kesadaran. Kemungkinan pemahaman dan pengetahuan sosial muncul dari keberadaan bahasa. Bahasa adalah (mungkin) struktur dasar yang tanpanya kesadaran dan keberadaan manusia tidak mungkin menjadi realisme simbolik. Realisme simbolik berarti ide dualistik bahwa, pertama, bahasa adalah struktur nyata dari simbol-simbol yang ada terlepas dari kesadaran, pemikiran, dan ucapan seseorang, dan kedua, menjadi simbol, bahasa mewakili berbagai tingkat realitas otonom. Bahasa tumbuh dari kenyataan, manusia membangun kehidupan mereka untuk memimpin mereka
Geertz as structurist, menempatkan agen manusia sebagai pusat analisis sosial perlu mengembangkan metodologi yang memadai dan teori umum tentang kondisi, motivasi, dan konsekuensi struktural dari tindakan agen. Metodologinya mengarahkan perhatian pada proses strukturasi kompleks yang melibatkan semua momen dan tingkat masyarakat. Teori umumnya menekankan peran mentality, mentality harus memainkan peran sosial yang vital, bahkan dalam masyarakat modern. Tindakan manusia diberdayakan sebagian oleh integrasi mentality dan tindakan yang positif dan kolektif.
Emmanuel le Roy Ladurie, peristiwa, “karakter nasional” khususnya sejarah jangka panjang masyarakat agraris, sejarah geografi dan teori sosial, psikologi kolektifitas komunitas, sejarah material, struktur sosial dan mental. ‘Total history’ menghubungkan geografi, ekonomi, struktur sosial, institusi,bentuk kesadaran, dan perjuangan kelas. Total history digunakan untuk mengamati berbagai tingkatan, gerakan jangka panjang ekonomi dan masyarakat - basis dan suprastruktur, kehidupan material dan kehidupan budaya, evolusi sosiologis dan psikologi kolektif, keseluruhan dalam kerangka dunia pedesaan yang sebagian besar masih sangat tradisional di alam.
Le Roy Ladurie, menemukan kekuatan untuk transformasi sosial dalam daftar panjang seperti lokasi - hal-hal seperti negara, gereja, pasokan uang, kaum bangsawan dan borjuis, melek huruf, birokrasi rasional, perdagangan, dan urbanisasi. Tindakan dan peristiwa oleh individu, kelompok, dan kelas adalah kekuatan penggerak sejarah. Teori masyarakat adalah bahwa fenomena sosial dan struktur sosial memiliki karakter ganda, historis, dan karenanya memerlukan metodologi yang tepat.
RIVIEW
Metodologi Strukturis bahwa manusia adalah agen yang memiliki kekuatan untuk mengubah sistem atau struktur sosial masyarakat. Agen adalah orang-orang yang memiliki kekuatan melakukan perubahan dalam sistem. Agen memiliki kekuataan mengendalikan dan mempengruhi situasi sosial sehingga dapat melakukan kontrol sosial; otonomi sosial dan individu itu sendiri. Strukturasi agen dan kekuatan menyiratkan adanya struktur aturan, peran, dan hubungan nyata yang merupakan hasil yang muncul, objek, dan kondisi pilihan, tindakan, dan pemikiran manusia.
Konstruksi budaya dalam proses strukturasi sosial menjadi penting. Konsep 'gagasan', 'ideologi', 'budaya', dan 'mentality' menjadi penting dalam strukturasi. Mentality adalah bagaimana mereka memahami diri sendiri dan dunia, dan bagaimana mereka mengekspresikan diri mereka melalui agama, ritual, pakaian, musik, dan sebagainya.
Geertz, menjelaskan strukturasi sosial melalui pemahaman peran makna sosial dan kompleksitas modernisasi. Kemungkinan pemahaman dan pengetahuan sosial muncul dari keberadaan bahasa. Bahasa tumbuh dari kenyataan, manusia membangun kehidupan mereka untuk memimpin mereka. Agen manusia sebagai pusat analisis sosial dan mentality harus memainkan peran sosial yang vital. Tindakan manusia diberdayakan sebagian oleh integrasi mentality dan tindakan yang positif dan kolektif.
Emmanuel le Roy Ladurie menemukan kekuatan untuk transformasi sosial dalam daftar panjang seperti lokasi - hal-hal seperti negara, gereja, pasokan uang, kaum bangsawan dan borjuis, melek huruf, birokrasi rasional, perdagangan, dan urbanisasi. Tindakan dan peristiwa oleh individu, kelompok, dan kelas adalah kekuatan penggerak sejarah. Teori masyarakat adalah bahwa fenomena sosial dan struktur sosial memiliki karakter ganda, historis, dan karenanya memerlukan metodologi yang tepat.
REFERENSI
Artikel ini merupakan rangkuman bacaan dari Llyod, C. 1993. Structure of History. USA: Blackwell yang disusun oleh penulis.
Posting Komentar untuk "Metodologi Strukturisme dalam Penjelasan Sejarah (Lloyd)"
Untuk pembaca blog Ganipramudyo.web.id, Feel free to ask!