Perkenalkan nama saya Gani, saya lahir dari keluarga yang sederhana. Ayah saya bekerja sebagai buruh toko (baca:juru ketik), pekerjaan yang sekarang sudah tidak laku karena waktu. Penghasilan ayah saya tidak menentu, sedangkan ibu saya sebagai ibu rumah tangga. Kadang Ibu saya jual sayur ke pasar, sayur yang diambil dari belakang rumah seperti daun ketela kaspe, daun sere, tewel, luntas, kelor, daun pisang, seadanya yang bisa ditukar untuk bisa masak di rumah. Selain itu, saya mempunyai dua orang adhik laki-laki. Adhik pertama masih kelas 11 dan kedua masih kelas 6 SD, saya merupakan anak pertama dari tiga bersaudara.
Sejak dari SMA saya sebenarnya menginginkan untuk kuliah jurusan teknik informatika atau yang berhubungan dengan ilmu komputer. Akan tetapi saya sudah diingatkan oleh orang tua, boleh kuliah kalau dapat beasiswa bidikmisi karena ayah dan ibu tidak sanggup membiayai biaya kuliah. Setelah lulus SMA, saya bekerja di Percetakan Disya Alwani karena ketika jalur SNMPTN saya tidak diterima di jurusan pilihan saya yaitu S1 Kehutanan UGM. Saya bekerja selama hampir dua bulan serabutan, sembari was-was nunggu pengunguman SBMPTN. Akhirnya saya diterima S1 Ilmu Perpustakaan FIA UB.
Awal perkuliahan saya agak kacau karena saya belum jelas mau tinggal dimana karena minimnya dana yang saya miliki. Sempat saya tinggal tiga hari dalam pesantren mahasiswa selama masa ospek, namun saya tidak “krasan” sehingga saya pulang dijemput orang tua saya. Saya akhirnya tinggal ditempat almarhum mbah kung saya bersama tante saya sampai sekarang di gadang. Masa adaptasi kuliah memang menarik, saya tidak tahu apa-apa tentang malang, apalagi beasiswa yang diberikan tidak tepat waktu, sehingga saya harus bisa berhemat. Waktu kuliah memang mengasikkan, dan saya habiskan untuk fokus kuliah, tak banyak kegiatan yang saya lakukan. Saya pernah bekerja di Perpustakaan UB selama 3 bulan dan aktif menjadi volunteer di FMRC sejak tahun 2016 dan menjadi SE di FMRC sampai sekarang.
Selama perkuliahan banyak hal saya dapat, meski dari kalangan kurang mampu secara finansial, saya tidak pernah merasa minder. Saya dan dua orang kerabat saya pernah ikut Liblicious dengan tema “management development museum” yang diselenggarakan fikom unpad, alhamdullilah kami berangkat kesana dibiyai fakultas. Lomba ini merupakan lomba penulisan desain proposal ilmiah terkait manajemen pengembangan museum. Kami mengangkat tema “museum for us” dengan mengusung 6 program untuk dapat mengembangkan museum yaitu space for us, open volunteer, museum keliling, rembug santai, user of experience, Intermuseum loan. Alhasil kami menduduki peringkat 6, sungguh pengalaman berharga.
Selain itu salah satu prestasi yang membanggakan saya yaitu ketika mengikuti lomba poster kreatif rumilus yang diselenggarakan HMJ Sastra UM tahun 2018. Lomba ini bertema tentang Peran Ilmu Perpustakaan dan Sains Informasi di Era Disrupsi,s edang poster saya mengambil sub tema repositori institusi yaitu bagaimana sebuah elektronik skripsi tesis dan disertasi universitas dapat saling berbagi dan bertukar data. Poster saya mengambar portal satu pintu, pintu yang menghubungkan banyak pintu-pintu lainya “konsep sederhana interoperabilitas skema metadata repositori institusi”. Alhasil poster saya menduduki peringkat 3 lomba poster rumilus. Saya juga aktif menulis jurnal ilmiah selama kuliah, total sudah 3 jurnal ilmiah yang sudah terbit di jurnal nasional salah satunya merupakan jurnal nasional terakriditasi Sinta 2.
Sekarang ini, saya aktif sebagai libarary assisstant di FMRC. Saya juga dipercaya menjadi asisten dosen untuk beberapa mata kuliah seperti teori dokumentasi baru, pengantar ilmu informasi dan perpustakaan, bahan dan jasa rujukan, kerjasama dan jaringan informasi. Selain itu, saat ini saya juga menjadi volunteer untuk mengembangkan prodi Perpustakaan dan Ilmu Informasi FIA UB sembari menunggu persiapan pengayaan bahasa dari program persiapan keberangkatan dari LPDP.
Siapa menyangka saya akan bisa berkuliah, bahkan sekarang saya sudah mendapatkan gelar sarjana dibiayai oleh Pemerintah melalui program beasiswa bidik misi. Merupakan perjalanan panjang harus ditempuh pun ketika telah mendapatkannya. Dan saat ini pun, saya percaya kalau ada niat, pasti ada jalan, begitu ketika saya juga berencana untuk melanjutkan studi magister. Saya mendapatkan Beasiswa LPDP untuk melanjutkan studi magister di prodi Teknologi Informasi untuk Perpustakaan di Institut Pertanian Bogor.
Posting Komentar untuk "Kuliah Ilmu Perpustakaan “Tersesat di jalan yang benar”"
Untuk pembaca blog Ganipramudyo.web.id, Feel free to ask!