Konsorsium yang ada di Amerika Serikat berasal dari kebutuhan untuk berbagai resources, menghindari duplikasi dan memperluas koleksi. “Konsorsium di Amerika Serikat telah ada lebih dari satu abad dan telah melalui beberapa fase pembangunan” (Bostic, 2001, p.7). Dengan terbentuknya International Coalition of Library Consortia (ICOLC) banyak perpustakaan kecil yang digabungkan menjadi jaringan perpustakaan yang lebih besar.
Perpustakaan di Arab Saudi sangat ingin untuk mengembangkan e-resources yang mereka miliki, tetapi karena kurangnya resources antar perpustakaan yang ada di Arab Saudi, Perpustakaan universitas King Saud dan Universitas King Fahd mulai bergabung membentuk konsorsium. National Centre for e-Learning and Distance Education (NCEL) dibawah naungan Kementerian Pendidikan Tinggi Saudi meluncurkan Saudi Digital Library (SDL) pada tahun 2010. SDL memiliki 310.000 e-book dan karya referensi yang mencakup berbagai disiplin ilmu. Tujuan dari SDL adalah untuk menghindari duplikasi, dengan hanya berlangganan melalui satu lisensi oleh semua anggota perpustakaan.
Pada awalnya, Saudi Digital Library menghadapi 3 tantangan utama:
- Meyakinkan lembaga pendidikan tinggi Saudi untuk berkontribusi pada proyek yang dibuat.
- Menarik penerbit besar dan tawar-menawar untuk mendapatkan penawaran terbaik koleksi e-book yang mereka miliki.
- Membangun platform teknis SDL dan merancang portal untuk kemudahan akses.
Dekan perpustakaan universitas Saudi telah membahas beberapa isu yang diadakan oleh Ministry of Higher Education, diantaranya:
- Langganan yang tepat untuk sumber ilmiah
- Masalah kustomisasi dan otentikasi
- Mekanisme pelaporan statistik
- Dukungan dari vendor
PEMBAHASAN
Manfaat Konsorsium
Dengan berpartisipasi dalam konsorsium kita dapat berbagai manfaat, diantaranya berbagi sumberdaya, meningkatkan layanan perpustakaan kepada pengguna, meningkatkan keuntungan finansial, memungkinkan akses yang lebih baik, dan menghindari duplikasi.
Sumber Dana Konsorsium
Semua kegiatan konsorsium menerima dana dari langganan anggota, pemerintah negara bagian, dan dari beberapa sumber, termasuk dari biaya keanggotaan dan biaya layanan. Sedangkan untuk SDL sepenuhnya diterima dari pemerintah Arab Saudi.
Model Pembayaran
Pada saat sekarang ini, disana yang ada bukan formula rasional, sejajar dengan universitas swasta. Survei menunjukkan hasil, disana butuh sebuah formula rasional dan formula pembayaran yang sama untuk universitas negeri dan swasta. Oleh sebab itu, SDL harus mempertimbangkan pengembangan lebih untuk formula rasional.
Promosi e-resources
Semua konsorsium yang disurvei, mempromosikan e-resourcesnya melalui website konsorsium, pemandu, tutor, poster-poster, dan saluran lain melalui komunikasi, seperti staf lapangan, kontak masing-masing anggota secara langsung. Promosi SDL membutuhan semua saluran tersebut diatas untuk mempromosikan resources dan aktivitasnya.
Mengelola e-resources yang dilanggan konsorsium
Statistik penggunaan seperti alat memanage e-resources. SDL digunakan untuk memperkuat struktur komite riview dan secara teratur mengumpulkan saran dari anggota-anggota, memperhatikan pembuatan keputusan bersih dan efektif
Pelatihan Konsorsium
Pelatihan secara regular dan terus menerus sangat penting untuk aktivitas konsorsium. Sekarang ini SDL kekurangan kebijakan pelatihan yang layak; mereka butuh penyusunan kebijakan yang bersih, kuat, dikenal dan menggali metode pelatihan baru secara terpisah dari yang disebutkan dari awal.
Permasalahan konsorsium
manajemen e-resource yang dilanggan merupakan sebuah persoalan penting dan sekarang ini disana tidak ada kebijakan yang layak dianggap. Oleh karena itu, komite riview membutuhkan pengembang kebijakan yang dapat dilakasanakan
Pemasaran Konsorsium
Melalui Listserves, webinars and e-mails, menawarkan sebuah vendor dari penelitian dan seminar sekali setahun, surat kabar online, buku tahunan, rapat untuk semua anggota staf dan komite rapat reguler. SDL menggunakan suatu alat tersebut, tetapi butuh pengembang dan pelaksana alat tambahan dan teknik untuk memasarkan program tersebut dan melayani secara efisien.
Penilaian Konsorsium
Bagaimanapun alat dan metode yang digunakan berubah-ubah dari satu konsorsium ke konsorsium lain, penilaian juga bergantung pada penyediaan layanan oleh masing-masing konsorsium. Sebab SDL masih berkembang dan sekarang lebih dari 3 tahun sejak peluncuran nya di rahun 2010, Peluncuranya akan membuat kebijakan menyalurkan latihan penilaian reguler untuk memperoleh manfaat dari hasilnya.
Kesimpulan
Perpustakaan di Amerika meneliti universitas Arab Saudi yang bergabung dengan konsorsarium. Konsorsarium ini merupakan langkah yang dipilih untuk mengatasi masalah tentang kesulitan memberikan resource yang cukup untuk pengguna perpustakaan. Layanan konsorsium mendukung kerjasama antar perpustakaan dengan menyediakan jasa kepada pengguna melalui program kerjasama pengadaan, akses sumber informasi elektronik dan mendorong pinjam antar perpustakaan. Selain itu, National Centre for e-Learning and Distance Education (NCEL) dibawah naungan Kementerian Pendidikan Tinggi Saudi meluncurkan Saudi Digital Library (SDL) pada tahun 2010. Saudi digital library itu sendiri bertujuan untuk memberikan layanan e-resources yang cukup untuk pengguna perpustakaan. Sumber dana kegiatan konsorsium berasal dari biaya layanan yang diberikan maupun dari pemerintah. Anggota konsorsium mempromosikan e-resource dan kegiatannya melalui website, poster, tutor, dsb.
Komentar
Konsorsium yang dilaksanakan oleh Universitas Arab Saudi untuk memajukan SDL (Saudi Digital Library) sudah cukup baik. Karena dengan adanya konsorsium memudahkan mereka untuk melakukan kerjasama dengan tujuan dapat bertukar e-resource dengan seluruh jaringan perpustakaan yang sudah tergabung dalam konsorsium itu sendiri. Tetapi yang masih kurang adalah belum adanya kebijakan yang tegas dalam kegiatan konsorsium itu sendiri. Sehingga aktivitas konsorsium kurang maksimal.
Posting Komentar untuk "Survei yang dipilih Konsorsium Perpustakaan US"
Untuk pembaca blog Ganipramudyo.web.id, Feel free to ask!