AACR2 merupakan pedoman pengatalogan yang hadir dalam dunia perpustakaan pada tahun 1967. AACR2 dalam perkembangannya telah banyak melakukan amandemen-amandemen sesuai perkembangan bahan pustaka, namun di masa sekarang dengan berkembangnya jenis bahan pustaka dan pengaruh teknologi, AACR tidak mampu lagi mengiringi perkembangan tersebut. Dengan hal tersebut organisasi di bidang perpustakaan merancang pedoman pengatalogan yang mampu menampung perkembangan jenis bahan pustaka. Pedoman yang dihasilkan dinamakan RDA (Resourses Description and Acces).
RDA merupakan pengatalogan yang hadir untuk menggantikan AACR2 yang tidak mampu lagi menampung perkembangan jenis bahan pustaka. RDA tidak lagi hadir dalam versi cetak seperti AACR2 tetapi dalam versi web-based tool, dengan pedoman pengatalogan baru RDA terdapat beberapa perbedaan dengan AACR2. Perbedaan ini dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1 Perbedaan Struktur AACR2 dengan RDA
AACR2 | RDA |
Bagian I 1. general rules for description 2. books, pamphlets, and printed sheets 3. cartographic materials 4. manuscripts 5. music 6. sound recording 7. motion picture and video recording 8. graphic materials 9. machine-readable data files 10. three-dimensional, artifacts & realia 11. microform 12. serials 13. analysis Bagian II 1. choice of access point 2. heading for persons 3. geographic names 4. heading for corporate 5. uniforms titles 6. reference | Bagian I FRBR/FRAD attributes 1. Attributes of manifestation item 2. Attributes of work and expression 3. Attributes of person, family, and corporate body 4. Attributes of person object, event and place Bagian II FRBR/FRAD relationship 1. Primary relationshipbetween a work, expression, manifestation, 2. Relationships to persons, families and corporate bodies 3. Subject relationship 4. Relationship between work, expression, manifestation, and items 5. Relationship between person, families and corporate bodies 6. Relationship between concepts, object, events, and place |
AACR2 yang mengkhususkan jenis bahan pustaka seperti buku, pamflet, mikroform, terbitan berseri, kartografi, manuskrip, musik, rekaman video, rekaman audio.Sedangkan RDA tidak mengkhususkan objek yang dideskripsikan. RDA hanya pada objek yang digambarkan untuk pendeskripsian menggunakan FRBR sebagai konseptual dari RDA. RDA dapat digunakan pada semua jenis bahan pustaka baik digital maupun manual atau tradisonal. |
Tabel 2 Perbedaan Level of description AACR2 dengan RDA
1. Title and statement of responsibility 2. Edition area 3. Material (or type of publication) specific details area 4. Publication, distribution, area 5. Physical description area 6. Series area 7. Note area 8. Standard number and terms of availability area 9. Title proper of series/subseries 10. Numbering within series/series 11. Identifier for the manifestation 12. Carrier type 13. Extent | 1. Title proper 2. First of responsibility 3. Designation of named revision of an edition 4. Numbering of serials 5. Scale of cartographic content 6. First place of publication 7. First publisher’s name 8. Date of publication |
AACR2 memiliki delapan daerah publikasi yang selama ini dipakai dalam pedoman pendeskripsian bahan pustaka. RDA tidak memiliki hal tersebut, RDA memakai core element, terdiri dari duabelas elemen yang fleksibel. |
Tabel 3 Perbedaan Categorization of resources AACR2 dengan RDA
General Material Designation 1. electronic resource 2. microform 3. sound recording 4. video recording 5. filmstrip 6. motion picture 7. slide 8. transparency 9. cartographic material 10. music 11. text | Media Type 1. audio 2. computer 3. microform 4. video Carrier Type 5. film reel 6. filmstrip 7. overhead transparency 8. slide Content Type 9. cartographic 10. notated music 11. text |
AACR2 terdapat GMD (General Material Description) merupakan bentuk dari bahan pustaka yang dideskripsikan. Sedangkan RDA tidak dipakai lagi, seiring dengan hal itu diganti dengan tiga kategori, yaitu media type, carrier type, content type. Ketiga kategori tersebut memenuhi materi dari objek pendeskripsian. |
Tabel 4 Perbedaan Singkatan AACR2 dengan RDA
1. et al. 2. dkk 3. Ed. 4. Ed. 5. Rev. 6. s.l 7. s.n 8. s.a 9. ills | 1. Cantumkan semua nama perorangan/badan yang bertanggung jawab terhadap suatu karya. Beri Keterangan penjelasan untuk peran masing-masing orang/badan 2. Editor 3. Edisi 1. Revisi 2. Tempat terbit tidak teridentifikasi 3. penerbit tidak teridentifikasi 4. Tahun terbit tidek diketahui 5. Ilustrasi |
AACR menggunakan singkatan-singkatan dalam pendeskripsian bahan pustaka, sedangkan di RDA singkatan sudah tidak dipakai lagi.
Kelebihan dan Kekurangan
Dalam analisis perbedaan AACR2 (Anglo-American Cataloging Rules 2nd Edition) dan RDA (Resources Description and Access) dijelaskan beberapa aspek perbedaan /komparasi AACR2 dan RDA yang meliputi struktur, tingkatan deskripsi, kategori sumber dan singkatan. Beberapa hal yang belum disebutkan seperti kelebihan yang dimiliki oleh RDA dibandingkan AACR2. Dalam (Perpusnas RI, 2016) RDA memiliki kelebihan dibanding AACR2, yaitu :
- Struktur dan penekanan baru pada koleksi, tidak lagi pada jenis koleksi tapi lebih pada isi intelektual koleksi
- Dirancang sesuai dengan perkembangan dunia digital sumber daya bermacam karakteristik, dan memberikan panduan lebih terutama dalam data tajuk kendali
- Fleksibel dan dapat beradaptasi dengan perkembangan masa depan
- RDA kompatibel dengan berbagai skema metadata, seperti MODS, Dublin Core, ONIX dan MARC, sehingga memungkinkan pertukaran data bibliografi katalog antar perpustakaan dan dapat diintegrasikan antar metadata yang berlainan.
- RDA memfasilitasi pengelompokan pencatatan data bibliografi untuk edisi yang berbeda, terjemahan atau format berbeda, dan lebih berorientasi kepada pemustaka.
- RDA menggunakan pemanfaatan model FRBR (Functional Requirements for Bibliographical Record) secara keseluruhan.
Adapun kekurangannya yaitu tidak dijelaskan pula perkembangan AACR 2 dan RDA yang perlu dipaparkan dalam (Perpusnas RI,2016) dijelaskan perkembangan pengatalogan dari AACR2 ke RDA sebagai berikut :
Tahun |
AACR2 |
RDA |
1876 |
Peraturan
Cutter |
|
1967 |
AAC'R
edisi pertama |
|
1978 |
AACR edisi
kedua |
|
1988 |
AACR2
revisi edisi kedua |
|
1997 |
International
Conference on the Principles and Future Development of AACR |
|
1998 |
Revisi |
|
2002 |
Revis |
|
2003-2005 |
Pemutakhiran |
|
2004 |
Rancangan
AACR3 |
|
2005 |
Pindah ke
RDA |
|
2009 |
Isi,
Perangkat Lunak dan Ujicoba RDA versi Beta |
|
2010 |
Evaluasi
dan Ujicoba di Perpustakaan Nasional (Amerika Serikat. Inggris. Australia dan
Kanada) |
|
2013 |
RDA
diterapkan di Amerika Serikat, Canada, Inggris, Jerman, Australia, dan Singapura |
Kesimpulan
ACCR2 hanya terbit dalam versi cetak, sedangkan RDA diterbitkann dalam versi cetak dan sambung jaring. RDA lahir atas dasar bahwa AACR2 tidak dapat menampung lagi jenis bahan perpustakaan dalam bentuk digital sehingga lahir RDA yang mampu menampung semua sumber bahan perpustakaan. Dalam perkembangannya RDA memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengann AACR2, salah satunya RDA dirancang untuk sesuai dengan perkembangan dunia digital sumber daya bermacam karakteristik, dan memberikan panduan lebih terutama dalam data tajuk kendali. Perbedaan AACR2 dan RDA mulai dari struktur,tingkatan deskripsi,kategori sumber dan singkatan.
Struktur, AACR2 khusus mendeskripsikan bahan-bahan pustaka tertentu yang telah dirumuskan dalam AACR2, seperti buku, manuskrip, kartografi dan lain-lain, RDA mendeskripsikan semua objek yang dalam bahan pustaka. Tingkatan deskripsi, AACR2 berdasarkan ISBD delapan daerah,RDA memakai pedoman yang fleksibel yang dinamakan core element. Kategori sumber, AACR2 menggunakan GMD (general material description) tidak mendeskripsikan bahan deskripsi secara jelas, RDA memakai tiga kategori dalam mengatagorikan bahan deskripsi, yakni media type, carrier type dan content type. Singakatan, AACR2 menggunakan singkatan seperti dkk.,ill.,ed., dan lainnya, RDA tidak menggunakan singkatan.
Daftar Referensi
Rozi, F., & Ardoni, A.(2012). Analisis Perbedaan AACR2 (Anglo-American Cataloging Rules 2nd Edition) dan RDA ((Resources Description and Access)). Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan, 1(1), 242-254.
Himayah, H. (2013). RESOURCE DESCRIPTION ACCES (RDA) SEBAGAI GENERASI BARU PERATURAN KATALOGISASI. Iqra': Jurnal Perpustakaan dan Informasi, 7(1), 1-9.
Suharyanto. R. D. A. From AACR2 to RDA: Implementation in National Library of Indonesia.
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. 2016.Pedoman RDA. Jakarta: Perpusnas RI.
Posting Komentar untuk "Komparasi AACR2 dan RDA"
Untuk pembaca blog Ganipramudyo.web.id, Feel free to ask!