BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manusia merupakan mahluk yang memiliki memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri dengan bantuan dari dalam maupun dari luar dirinya. Bantuan dari luar meliputi ilmu pengetahuan dan bimbingan dari orang lain. Sedangkan bantuan dari dalam yaitu perkembangan yang berhubungan dengan dirinya sendiri seperti pertumbuhan sik maupun mental.
Bimbingan dan pengarahan menjadi faktor penting dalam membantu perkembangan diri manusia. Tetapi, jika bimbingan dan pengarahan yang tidak sesuai dengan kemampuann yang dimiliki akan memberi pengaruh yang kurang baik bagi perkembangan manusia dan menyebabkan sulit untuk berkembang.
Ketika manusia sudah dapat memilih dan menilai apa yang telah diaggap baik untuk dirinya dan orang lain, pada masa inilah manusia telah memiliki kematangan dalam dirinya. Kematangan dalam pertumbuhan inilah yang disebut dewasa.
B. RUMUSAN MASALAH
- Apa yang dimaksud dengan tumbuh dewasa ?
- Bagaimana saja perkembangan fisik pada masa dewasa ?
- Bagaimana saja perkembangan kognitif pada masa dewasa ?
- Bagaimana saja perkembangan social - emosianal pada masa dewasa ?
C. TUJUAN
- Menjelasakan secara detail pengertian tumbuh dewasa.
- Menjelaskan bagaimana perkembangan fisik pada masa dewasa terjadi.
- Menjelaskan bagaimana saja perkembangan kognitif pada masa dewasa.
- Menjelaskan bagaimana saja perkembangan sosial - emosianal pada masa dewasa.
BAB II PEMBAHASAN
A. Tumbuh Dewasa
Transisi dari remaja ke dewasa kini disebut sebagai tumbuh dewasa (Emerging Adulthood) (Arnett,2004,2006, 2007). Seperti masa muda, rentang usia bagi tumbuh dewasa awal kira – kira di antara usia 18 hingga 25 dan berakhir 35 hingga 40 tahun. Pada dewasa madya berdadi usia sekitar 35 hingga 40 dan berakhir sekitar 60 tahun. Menurut Hurlock (2002) tahap terakhir dewasa berada di antara 65 tahun hingga75 tahun. Percobaan dan pecarian menandai seseorang yang berada pada masa tumbuh dewasa. Pada titik perkembagan ini banyak individu masih mecari jalur karir yang mereka inginkan, sepertia apa yang ingin mereka miliki dan gaya hidup seperti apa yang mereka anut( misalnya hidup sendiri, tinggal bersama atau menikah).
Jeffrey Arnett (2006) menyimpulkan 5 hal yang menandai seseorang dewasa :
1. Pencaria identitas, terutama dalam asmara da pekerjaan : tumbuh dewasa adalah waktu kunci perubahan identitas yang terjadi bagi kebanyaka idividu.
2. Ketidakstabilan : pada masa dewasa awal merupaka puncak masa seseorang pindah tempat tinggal, suatu masa dimasa juga terdapat ketidakstabila dalam asmara, pekerjaan, dan pendidikan.
3. Fokus diri : seseorang yang berada dalam masa tumbuh dewasa “ focus pada diri mereka sendiri sehingga hanya sedikit mempertimbangkan kewajiban social dan sedikit mempertimbangkan tugas da komitmen orang lain sehingga lebih banyak memiliki kemandirian dalam menjalanka hidup mereka “ (2006, hlm 10).
4. Merasa “ditengah – tengah”: mereka yang berada dalam masa tumbuh dewasa merasa diri mereka sudah buka remaja lagi, namun belum menjadi orang dewasa sepenuhnya.
5. Usia dengan segala kemungkinan, masa dimana individu memiliki kesempatan untuk mengubah hidup mereka.
B. Perkembangan Fisik pada Masa Dewasa
1. Perubahan Fisik pada Masa Dewasa Awal
Kebanyakan orang dewasa awal berada di puncak kesehatan, kekuatan, energi dan daya tahan, serta di puncak fungsi sensori dan motorik. Kesehatan pada sebagian orang dipengaruhi oleh faktor perilaku, namun dapat juga dipengaruhi oleh faktor gen. Kesehatan yang dipengaruhi oleh faktor periaku seperti aktifitas fisik, perilaku merokok, penggunaan alkohol dan obat obatan terlarang, diet atau mengontrol berat badan akan berpengaruh besar terhadap kesehatan sekarang dan masa yang akan datang. Kesehatan yang dipengaruhi oleh faktor gen seperti psoriarsis, diabetes, anemia sicklecell ( sel darah merah yang berbentuk bulan sabit), dll. Pada masa dewasa awal ini terdapat pula tiga masalah penting yang berkaitan dengan masalah reproduksi, seperti:
1) Premenstrual syndrome
Gangguan yang menyebabkan ketidak nyamanan fisik dan ketegangan emosi selama 2 minggu sebelum menstruasi , seperti lelah, sakit kepala, keram, bertambahnya berat badan, cemas, dan lain lain.
2) Sexually transmitted disease / penyakit menular sexual
Hal ini bisa disebabkan oleh seks bebas
3) Infertelitas
Ketidak mampuan untuk menghasilkan anak setelah 12 – 18 bulan berusaha melakukan hubungan seksual secara rutin. Pada pria, umumya infertelitas disebabkan oleh produksi sperma pria yang terlalu sedikit. Sedangkan pada wanita disebabkan oleh kegagalan untuk menghasilkan sel telur atau sel telu yang normal, adanya lender di leher Rahim yang menghalangi sperma untuk penetrasi atau endometriosis ( penyakit dalam kandungan yang menyebabkan terhalangnya implantasi telur)
2. Perubahan Fisik pada Masa Dewasa tengah/madya
Menurut Hurlock (1980), baik pria maupun wanita selalu terdapat ketakutan, dimana penampilannya pada masa ini akan menghambat kemampuannya untuk mempertahankan pasangan mereka, atau mengurangi daya tarik lawan jenis.
Selain itu, sebuah penelitian dalam Nowark (1977) sebagaimana yang dikutip oleh Jhon F. Santrock (1995), menemukan bahwa perempuan berusia dewasa madya lebih memfokuskan perhatiannya pada daya tarik wajah dari pada perempuan yang lebih muda atau tua. Dalam penelitian ini, wanita dewasa madya lebih mungkin menganggap tanda-tanda penuaan sebagai pengaruh negatif terhadap penampilan fisiknya.
3. Perubahan Fisik pada Masa Dewasa Akhir
Perkembangan masa dewasa akhir atau usia lanjut, membawa penurunan fisik yang lebih besar dibandingkan dengan periode periode usia sebelumnya. Kita akan mencatat rentetan perubahan perubahan dalam penurunan fisik yang terkait dengan penuaan, dengan penekanan pentingnya perkembangan perkembangan baru dalam penelitian proses penuaan yang mencatat bahwa kekuatan tubuh perlahan lahan menurun dan hilangnya fungsi tubuh kadangkala dapat diperbaiki.
Dalam buku Psikologi Perkembangan Anak: Mengenal Sifat, Bakat, dan Kemampuan Anak oleh Reni Hawadi Akbar pada tahun 2001, berikut adalah beberapa penurunan dan hilangnya fungsi tubuh dalam hal fisiologis masa perkembangan masa dewasa akhir atau usia lanjut:
a. Otak dan sistem syaraf
b. Perkembangan Sensori
c. Sistem peredaran darah
d. Sistem pernafasan
e. Seksualitas
C. Perkembangan Kognitif pada masa dewasa
1. Kognisi pada dewasa awal
Schaie ( dalam Papalia, Olds, & Feldman, 2007) melihat bahwa perkembangan kognitif dewasa awal dengan memperhatikan perkembangan intelektual dalam konteks social. Menurutnya, pada perkembangan kognitif dewasa awal, terjadi peralihan dari pendalaman informasi dan keterampilan ( apa yang perlu saya tahu) ke integrasi praktis pengetahuan dan keterampilan ( bagaimana menerapkan apa yang saya tahu), hingga pencarian makna dan tujuan (mengapa saya harus tahu). Terdapat 7 tahap perkembangan Sachie, yaitu:
1) Acquisitive stage ( kanak kanak dan remaja)
2) Achieving stage ( remaja akhir atau awal 20 tahun – awal 30 tahun)
3) Responsible stage ( akhir tahun 30 – awal 60 tahun)
4) Executive stage (30 – 40 tahun – paruh baya)
5) Reorganizational stage ( akhir paruh baya – awal lansia)
6) Reintegrative stage ( lansia)
7) Legacy creating stage ( di atas lansia)
2. Kognisi pada dewasa Tengah
Pada tahap ini perkembangan intelektual dewasa sudah mencapai titik akhir puncaknya yang sama dengan perkembangan tahap sebelumnya (tahap pemuda). Semua hal yang berikutnya sebenarnya merupakan perluasan, penerapan, dan penghalusan dari pola pemikiran ini.
Orang dewasa mampu memasuki dunia logis yang berlaku secara mutlak dan universal yaitu dunia idealitas paling tinggi. Orang dewasa dalam menyelesaikan suatu masalah langsung memasuki masalahnya. Ia mampu mencoba beberapa penyelesaian secara konkrit dan dapat melihat akibat langsung dari usaha-usahanya guna menyelesaikan masalah tersebut.
Orang dewasa mampu menyadari keterbatasan baik yang ada pada dirinya (baik fisik maupun kognitif) maupun yang berhubungan dengan realitas di lingkungan hidupnya.
Orang dewasa dalam menyelesaikan masalahnya juga memikirkannya terlebih dahulu secara teoritis. Ia menganalisis masalahnya dengan penyelesaian berbagai hipotesis yang mungkin ada. Atas dasar analisanya ini, orang dewasa lalu membuat suatu strategi penyelesaian secara verbal. Yang kemudian mengajukan pendapat- pendapat tertentu yang sering disebut sebagai proporsi, kemudian mencari sintesa dan relasi antara proporsi yang berbeda-beda tadi.
3. Kognisi pada dewasa Akhir
Pada umumnya orang percaya bahwa proses belajar, memori, dan intelegensi mengalami kemerosotan bersamaan dengan terus bertambahnya usia.
Kecepatan dalam memproses informasi mengalami penurunan pada masa dewasa akhir. Selain itu, orang-orang dewasa lanjut kurang mampu mengeluarkan kembali informasi yang telah disimpan dalam ingatannya. Kecepatan memproses informasi secara pelan-pelan memang akan mengalami penurunan pada masa dewasa akhir, namun factor individual differences juga berperan dalam hal ini. Nancy Denney (1986) menyatakan bahwa kebanyakan tes kemampuan mengingat dan memecahkan masalah mengukur bagaimana orang-orang dewasa lanjut melakukan aktivitas-aktivitas yang abstrak atau sederhana.
D. Perkembangan Sosial - Emosional pada masa dewasa
1. Perkembangan Sosial - Emosional pada masa dewasa awal
Perkembangan sosial masa dewasa awal adalah puncak dari perkembangan sosial masa dewasa. Masa dewasa awal terjadi peralihan padangan egosentris menjadi sikap yang empati. Pada masa ini, penentuan relasi sangat memegang peranan penting. Tugas perkembangan dewasa awal diantaranya adalah menikah atau membangun suatu keluarga, mengelola rumah tangga, mendidik atau mengasuh anak, memikul tangung jawab sebagai warga negara, membuat hubungan dengan suatu kelompok sosial tertentu, dan melakukan suatu pekerjaan.
2. Perkembangan Sosial - Emosional pada masa dewasa tengah
a) Masa dewasa madya merupakan periode yang ditakuti dilihat dari seluruh kehidupan manusia.
b) Masa dewasa madya merupakan masa transisi, dimana pria dan wanita meninggalkan ciri-ciri jasmani dan prilaku masa dewasanya dan memasuki suatu periode dalam kehidupan dengan ciri-ciri jasmani dan prilaku yang baru.
c) Masa dewasa madya adalah masa berprestasi. Menurut Erikson, selama usia madya ini orang akan menjadi lebih sukses atau sebaliknya mereka berhenti (stagnasi).
d) Pada masa dewasa madya ini perhatian terhadap agama lebih besar dibandingkan dengan masa sebelumnya, dan kadang-kadang minat dan perhatiannya terhadap agama ini dilandasi kebutuhan pribadi dan sosial.
3. Perkembangan Sosial - Emosional pada masa dewasa Akhir
Memasuki masa tua, sebagian besar lanjut usia kurang siap menghadapi dan menyikapi masa tua tersebut, sehingga menyebabkan para lanjut usia kurang dapat menyesuaikan diri dan memecahkan masalah yang dihadapi (Widyastuti, 2000). Munculnya rasa tersisih, tidak dibutuhkan lagi, ketidakikhlasan menerima kenyataan baru seperti penyakit yang tidak kunjung sembuh, kematian pasangan, merupakan sebagian kecil dari keseluruhan perasaan yang tidak enak yang harus dihadapi lanjut usia.
Sejalan dengan bertambahnya usia, terjadinya gangguan fungsional, keadaan depresi dan ketakutan akan mengakibatkan lanjut usia semakin sulit melakukan penyelesaian suatu masalah. Sehingga lanjut usia yang masa lalunya sulit dalam menyesuaikan diri cenderung menjadi semakin sulit penyesuaian diri pada masa-masa selanjutnya.
Yang dimaksud dengan penyesuaian diri pada lanjut usia adalah kemampuan orang yang berusia lanjut untuk menghadapi tekanan akibat perubahan perubahan fisik, maupun sosial psikologis yang dialaminya dan kemampuan untuk mencapai keselarasan antara tuntutan dari dalam diri dengan tuntutan dari lingkungan, yang disertai dengan kemampuan mengembangkan mekanisme psikologis yang tepat sehingga dapat memenuhi kebutuhan– kebutuhan dirinya tanpa menimbulkan masalah baru.
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
Transisi dari remaja ke dewasa kini disebut sebagai tumbuh dewasa . Seperti masa muda, rentang usia bagi tumbuh dewasa kira – kira di antara usia 18 hingga 25 tahun. Percobaan dan pecarian menandai seseorang yang berada pada masa tumbuh dewasa.
Perkembangan fisik pada masa dewasa awal berada di puncak kesehatan, kekuatan, energi dan daya tahan, serta di puncak fungsi sensori dan motorik. Masa dewasa tengah baik pria maupun wanita selalu terdapat ketakutan, dimana penampilannya pada masa ini akan menghambat kemampuannya untuk mempertahankan pasangan mereka, atau mengurangi daya tarik lawan jenis. Masa dewasa akhir atau usia lanjut, membawa penurunan fisik yang lebih besar dibandingkan dengan periode periode usia sebelumnya.
Perkembangan kognitif pada masa dewasa awal terjadi peralihan dari pendalaman informasi dan keterampilan ( apa yang perlu saya tahu) ke integrasi praktis pengetahuan dan keterampilan ( bagaimana menerapkan apa yang saya tahu), hingga pencarian makna dan tujuan (mengapa saya harus tahu). Pada masa dewasa tengah perkembangan intelektual dewasa sudah mencapai titik akhir puncaknya yang sama dengan perkembangan tahap sebelumnya (tahap pemuda). Pada masa dewasa akhir pada umumnya orang percaya bahwa proses belajar, memori, dan intelegensi mengalami kemerosotan bersamaan dengan terus bertambahnya usia
Perkembangan sosial - emosianal pada masa dewasa awal adalah puncak dari perkembangan sosial masa dewasa. Masa dewasa awal terjadi peralihan padangan egosentris menjadi sikap yang empati. Masa dewasa tengah perhatian terhadap agama lebih besar dibandingkan dengan masa sebelumnya, dan kadang-kadang minat dan perhatiannya terhadap agama ini dilandasi kebutuhan pribadi dan sosial. Masa dewasa akhir sebagian besar lanjut usia kurang siap menghadapi dan menyikapi masa tua tersebut, sehingga menyebabkan para lanjut usia kurang dapat menyesuaikan diri dan memecahkan masalah yang dihadapi.
B. SARAN
Penyusum tahu bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Maka dari itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar bisa membuat makalah yang lebih baik untuk kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
yosephineyohana.blogspot.com/2013/09/perkembangan-dewasa-awal-pi-gw.html
http://elfahri.blogspot.com/2012/04/perkembangan-fisik-masa-dewasa-madya.html
belajarpsikologi.com/perkembangan-kognitif-masa-dewasa-akhir/
Hurlock, Elizabeth B. 1980. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta : Erlangga. http://azizherwitselalu.blogspot.com/2013/02/perkembangan-kognitif-1-dewasa-madya.html
http://quls-edu.com/perkembangan-sosial-emosional-masa-dewasa-awal/
http://perkembanganpsikologi.blogspot.com/2012/09/ciri-tahap-perkembanagan-dewasa-madya.html
Posting Komentar untuk "PSIKOLOGI PERKEMBANGAN DEWASA"
Untuk pembaca blog Ganipramudyo.web.id, Feel free to ask!